Deli Serdang, 20 Februari 2025 – Pondok Pesantren Al-Husna yang terletak di Marindal, Pasar 3, Jalan Pelajar, Deli Serdang, mengadakan kegiatan Amaliyah Tadris bagi santri/i kelas 6 TMI. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembekalan untuk santri/i dalam hal mengajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Diharapkan, kegiatan ini dapat menanamkan karakter seorang guru sejak dini dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Ustadz Muhammad Najmil Husna, MA, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Husna, menyampaikan bahwa Amaliyah Tadris merupakan salah satu kegiatan penting yang mencerminkan makna dari Tarbiyatul Muallin Al Islamiyyah (TMI). "Santri diajari untuk memiliki jiwa guru, sesuai dengan visi dan misi pesantren, yakni mencetak alumni yang dapat menjadi munzirul qaum dan munqizul qaum. Sebelum terjun ke masyarakat, santri perlu dididik dan dibekali kemampuan mengajar sebagai langkah awal menumbuhkan jiwa guru dalam diri mereka," ujarnya.
Ustadz Syafrizal, M.EI, Kepala Sekolah Pondok Pesantren Al-Husna, juga menambahkan bahwa kegiatan Amaliyah Tadris bertujuan membekali santri kelas 6 TMI dalam hal mengajar. "Harapannya, kelak para alumni dapat terjun ke masyarakat dengan kompetensi yang memadai. Selain Amaliyah Tadris, santri juga diwajibkan menyelesaikan beberapa kegiatan lainnya, seperti penyusunan makalah dalam tiga bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris), serta mengikuti kegiatan Fathul Qutub (bahsul masail). Semua ini bertujuan untuk mengasah kompetensi santri agar kelak menjadi individu yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama, dan negara," tuturnya.
Kegiatan Amaliyah Tadris ini dilaksanakan selama 6 hari, mulai tanggal 20 hingga 26 Februari 2025. Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, di mana setiap santri yang tampil telah mempersiapkan Iddat (RPP) sebagai acuan dalam praktik mengajar. Penilaian dilakukan oleh dua orang penguji yang berkompeten di bidangnya.
Dalam acara tersebut, Abdul Kholik, Ketua KKG PAI Medan Amplas yang juga bertindak sebagai Koordinator Pengajaran, memberikan apresiasi dan semangat kepada santri yang sedang melaksanakan praktik mengajar. "Jangan pernah malu sebagai guru, karena guru adalah pekerjaan yang mulia," ungkapnya dengan penuh semangat.
Dengan dilaksanakannya Amaliyah Tadris ini, diharapkan santri Pondok Pesantren Al-Husna tidak hanya siap untuk menjadi pengajar yang kompeten, tetapi juga mampu menjadi teladan bagi masyarakat di masa depan.
Pondok Pesantren Al-Husna – Menjadi Cahaya dalam Kegelapan.
0 Komentar